Sensus Pertanian akan kembali digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sensus pertanian ini guna mengambil gambaran komprehensif kondisi pertanian Indonesia saat ini.
Disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bahwa berdasarkan data sementara BPS Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bengkulu berada pada angka 27 persen.
Padahal jumlah masyarakat di sektor pertanian berada pada angka 50 persen. Menurut Rohidin ini menggambarkan bahwa tinggkat produktivitas dari usaha tani di Provinsi Bengkulu masih belum standar.
“Bisa jadi memang dari industri pengolahan, Added Value dari komoditas pertanian kita juga belum tinggi, saya kira ini yang harus kita dorong, kita perbaiki berdasarkan hasil data dari BPS ini,” jelas Gubernur Rohidin.
Dalam kesempatan ini Gubernur Rohidin juga mendorong partisipasi generasi muda di sektor pertanian. Ia menyoroti bahwa generasi muda di mana merupakan usia produktif, tidak bahkan banyak yang belum terjun di sektor pertanian.
Padahal tambah Gubernur Rohidin di era sekarang kebutuhan akan hasil komoditas pertanian yang berkualitas, dengan nilai gizi baik itu justrul sangat menjanjikan.
“Saat ini sudah mulai, tetapi mungkin belum dalam jumlah banyak munculnya petani-petani milenial dengan penghasilan yang sangat menjanjikan,” tutupnya.
Sementara itu Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal menjelaskan bahwa tujuan dari digelarnya Konsolidasi Sensus Pertanian, yang juga dihadiri oleh Deputi Bidang Statistik Produksi BPS RI M. Habibullah, ini di antaranya adalah menguatkan data sensus pertanian 2023 untuk pembangunan pertanian Bengkulu.
“Pertemuan kali ini kita memperkuat koordinasi dan berbagai informasi terkini terkait sensus pertanian tahun 2023, hal guna menyampaikan langkah dan pemahaman akan sensus pertanian 2023,” jelas Win Rizal.
Sumber: https://bengkuluprov.go.id/sensus-pertanian-2023-gubernur-bengkulu-dorong-perbaikan-sektor-pertanian/