Mewakili Walikota Bengkulu Helmi Hasan yang sedang memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di Kelurahan Bentiring, Kadis Kesbangpol Kota Bengkulu Zuliyati menyaksikan upacara Harlah Pancasila yang digelar di Jakarta dari channel YouTube di ruangan Moncen dinas kominfo Kota Bengkulu, Kamis (1/6/23).
Zuliyati bersama Kadis Kominfo Gita Gama yang menyempatkan diri hadir di ruangan moncen usai mengikuti upacara di Kelurahan Bentiring menyaksikan amanat Presiden RI Joko Widodo selaku Inspektur Upacara yang digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Ikut menyaksikan melalui YouTube di ruangan moncen seluruh kabid, subkor, staf dan PTT di dinas kominfo Kota Bengkulu. Dari tayangan zoom tampak upacara berjalan dengan khidmat dan aman. Tampak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan pakaian adat dari Kesultanan Deli saat menjadi Irup.
Dalam amanatnya, Jokowi menegaskan Indonesia adalah negara besar yang harus duduk sejajar dengan bangsa lain sehingga tidak dapat didikte oleh negara mana pun dan siapa pun.
“Inilah Indonesia. Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapa pun, yang tidak dapat didikte negara mana pun, namun selalu siap berkontribusi bagi dunia,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa sebagai negara besar, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa lain. Indonesia siap bekerja sama, siap memimpin, dan ingin bekerja sama, ingin berkolaborasi dengan negara manapun, dan menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia.
Menurut Jokowi, ideologi Pancasila yang dipegang Indonesia membuat kepemimpinan negara diterima dan diakui dunia.
Ia menilai Presidensi G20 yang telah sukses dilaksanakan, serta Indonesia yang memegang Keketuaan ASEAN pada tahun ini merupakan bukti nyata bahwa Pancasila relevan tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia.
Zuliyati tampak mendengarkan amanat presiden dengan seksama. Ia mengatakan salah satu point yang disampaikan presiden adalah terkait toleransi dan gotong royong.
“Toleransi persatuan dan gotong royong, kata Presiden, adalah kunci membangun bangsa yang kokoh. Terutama menjelang pemilu 2024. Melalui moment ini, mari kita menyambut pesta demokrasi Pemilu 2024 dengan kedewasaan, dengan suka cita, dengan memegang teguh nilai Pancasila, memperjuangkan Indonesia maju yang sejahtera, serta adil berwibawa,” ujar Zuliyati.