jogjakarta ,Gondomanan RPP .Harga Bawang Merah, Beras dan Telur Ayam Ras cenderung stabil, menjadi penyumbang utama deflasi bulan Juni 2024. Kota Yogyakarta secara keseluruhan mengalami deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,19 persen dan inflasi year to year (y on y) sebesar 2,53 persen dan inflasi year to day (y to d) sebesar 0,1 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta Mainil Asni pada press release Berita Resmi Statistik di Kantor BPS Kota Yogyakarta, Senin (02-07-2024)
“Penyumbang utama deflasi bulan Juni 2024 secara m-to-m adalah kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil 0,29 persen, diantaranya Bawang Merah, Beras dan Telur Ayam Ras,” tandas Asni.
Menurutnya, kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang deflasi pada bulan Juni 2024 disebabkan musim liburan dan meningkatnya kunjungan ke Kota Yogyakarta.
Dengan meningkatnya pengunjung ke Kota Yogyakarta berdampak pada perputaran perekonomian terutama pada bisnis makanan siap saji.
“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau kan kami membacanya dari segi bahan mentah. Menurut saya saat ini banyak wisatawan yang berkunjung, jadi lebih besar daya beli makanan siap saji di restoran-restoran dan musim libur jadi masyarakat beli bahan mentahnya lebih sedikit, memilih untuk jajan di luar makanya secara y-on-y kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi penyumbang inflasi di Juni 2024,” jelasnya.
Asni menyebutkan komoditas penyumbang utama inflasi y-on-y pada kelompok kelompok makanan, minuman dan tembakau diantaranya Sigaret Kretek Mesin (SKM), gula pasir, cabai merah, bawang putih, Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Putih Mesin (SPM), nangka muda, emping mentah.
“Misal nangka muda, ini kan bahan untuk membuat gudeg. Di musim liburan seperti dimana banyak wisatawan otomatis permintaan nangka muda menjadi meningkat,” terangnya.
Selain kelompok makanan, minuman dan tembakau, salah satu penyumbang inflasi pada bulan juni secara y on y adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yaitu emas.
“Kalau untuk harga emas menjadi penyumbang utama saya kira wajar ya, karena harga emas ini kan nasional bahkan internasional dan masih berkaitan dengan nilai tukar,” tandasnya. (HPD)