Rejang Lebong Tingkat kan Perencanaan Menuju Top 10 SDGs Nasional

0
85

Rejang Lebong, Curup RPP -Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melalui Bappeda mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) 2025 secara daring melalui Zoom Meeting.

 

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kickoff meeting pada 1 Oktober 2025, dipimpin Plt. Kepala Bappeda Afreda Rotua Purba, S.Hut., M.Ling, di Ruang Rapat Bappeda.

 

Afreda menjelaskan, bimtek memberikan pemahaman mendalam bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait pengukuran kinerja pembangunan berkelanjutan, pengelolaan data, serta kolaborasi untuk mencapai target SDGs.

 

Peserta juga mempelajari tata cara pengisian indikator pembangunan berbasis sistem PostGIS yang tersedia di situs resmi pelaporan pembangunan daerah.

 

Afreda menjelaskan program I-SIM menawarkan tujuh manfaat bagi pemerintah daerah:

 

Wadah pengungkapan data dan aksi untuk mengukur capaian SDGs.

 

Acuan dan rekomendasi dalam penyusunan Rencana Strategis Daerah (RAD).

 

Pengembangan kapabilitas terhadap standar nasional dan global daerah berkelanjutan.

 

Sarana berbagi pengalaman antar kota.

 

Rekognisi dan apresiasi sebagai daerah berkelanjutan.

 

Meningkatkan daya tarik ESG dan CSR/TJSL serta membuka peluang kolaborasi multipihak.

 

Membantu peningkatan perekonomian daerah dan peluang investasi yang berkelanjutan.

 

Afreda menjelaskan hasil kegiatan Bimtek ini akan dirangkum oleh pihak I-SIM menjadi ringkasan capaian Rejang Lebong terhadap SDGs, yang dapat menjadi acuan pemerintah dalam merancang pembangunan berkelanjutan.

 

Dalam penilaian resmi, terdapat tiga jenis penghargaan:

 

Piagam penghargaan diberikan untuk 15 kabupaten/kota terbaik.

 

Piala I-SIM untuk 10 kabupaten/kota teratas.

 

Piala Bappenas untuk 3 kabupaten/kota terbaik yang akan diundang ke Jakarta.

 

Tema unggulan tahun ini adalah inovasi pangan dan gizi, menekankan keberlanjutan di sektor pangan sebagai prioritas pembangunan daerah.

 

“Tetap optimis untuk mencapai top 10. Jajaran Bappeda dengan dukungan seluruh OPD di lingkungan Pemkab Rejang Lebong akan berupaya maksimal,” kata Afreda.(13/10/2025)

 

Pemerintah daerah diberi waktu dua minggu untuk menyempurnakan data sebelum penilaian resmi.

 

Kegiatan ini juga memastikan setiap program pembangunan bersifat berkelanjutan, tidak merusak lingkungan, dan menjaga kelestarian sumber daya alam.

 

“Metodologi yang digunakan mengacu pada harmonisasi standar nasional dan internasional, termasuk Indikator Metadata II Bappenas, Global Reporting Initiative (GRI), Carbon Disclosure Project (CDP), dan Sustainable Development Solution Network (SDSN),” jelas Afreda.

 

Melalui Program I-SIM 2025, Pemkab Rejang Lebong menegaskan komitmennya memperkuat perencanaan pembangunan yang akurat, berorientasi keberlanjutan, dan selaras dengan kebijakan nasional maupun target global SDGs.(Ramata)

Share